Kota yang Tumbuh : Jejak Pembangunan Anies Baswedan di Jakarta

Kota yang Tumbuh: Jejak Pembangunan Anies Baswedan di Jakarta

Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, telah mengalami transformasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu tokoh kunci yang berperan dalam perubahan tersebut adalah Anies Baswedan, yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dari 2017 hingga 2022. Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mencatat berbagai kemajuan dalam bidang infrastruktur, transportasi, lingkungan, dan pelayanan publik.


1. Transformasi Transportasi Publik

Salah satu warisan terbesar dari kepemimpinan Anies Baswedan adalah transformasi sektor transportasi publik. Jakarta, yang dikenal dengan kemacetannya, mengalami perbaikan besar dalam layanan transportasi, termasuk:

1.1. Integrasi Transportasi Umum

Di bawah Anies Baswedan, integrasi sistem transportasi umum menjadi prioritas. Program JakLingko diluncurkan untuk menghubungkan berbagai moda transportasi seperti TransJakarta, KRL Commuter Line, MRT Jakarta, LRT, dan angkutan umum lainnya dalam satu sistem tiket terpadu. Ini memudahkan warga dalam bepergian dengan biaya yang lebih terjangkau.

1.2. Pengembangan MRT dan LRT

Pembangunan fase pertama MRT Jakarta selesai dan dioperasikan selama masa kepemimpinannya. Proyek ini menjadi tonggak sejarah karena MRT merupakan moda transportasi berbasis rel pertama di Jakarta. Selain itu, pembangunan LRT juga dilanjutkan, memberikan pilihan transportasi modern yang lebih banyak bagi warga.

1.3. Revitalisasi Halte TransJakarta

TransJakarta mengalami ekspansi besar-besaran dengan pembangunan puluhan halte baru, penambahan armada bus, dan pengembangan jalur khusus busway untuk mempercepat waktu perjalanan.


2. Pembangunan Infrastruktur Perkotaan

Kemajuan infrastruktur tidak hanya terjadi pada sektor transportasi, tetapi juga meliputi pembangunan jalan, trotoar, dan fasilitas publik lainnya.

2.1. Revitalisasi Trotoar

Revitalisasi trotoar di berbagai kawasan utama seperti Sudirman, Thamrin, dan Cikini menjadi sorotan utama. Trotoar yang lebih luas dan ramah pejalan kaki menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih nyaman dan aman.

2.2. Revitalisasi Kawasan Bersejarah

Kawasan Kota Tua Jakarta dan Taman Ismail Marzuki mengalami revitalisasi besar-besaran. Proyek ini menghidupkan kembali kawasan bersejarah dengan mempercantik arsitektur lama dan menambahkan fasilitas modern untuk mendukung pariwisata dan seni budaya.

2.3. Pembangunan Jembatan Penyebrangan Ikonik

Jembatan penyebrangan orang (JPO) dengan desain modern seperti JPO Bundaran HI dan Senayan menjadi ikon baru kota, menggabungkan fungsi praktis dengan elemen seni yang memperindah wajah kota.


3. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Isu lingkungan juga menjadi perhatian utama di bawah kepemimpinan Anies Baswedan. Beberapa inisiatif penting yang dilaksanakan antara lain:

3.1. Program Naturalisasi Sungai

Berbeda dengan konsep normalisasi sungai yang menekankan pada pengerukan dan penguatan beton, Anies memperkenalkan konsep naturalisasi. Sungai-sungai seperti Ciliwung dan Pesanggrahan direstorasi dengan pendekatan ekologi untuk mengurangi banjir dan menciptakan habitat alami.

3.2. Ruang Terbuka Hijau

Penambahan taman-taman kota seperti Tebet Eco Park, Taman Lapangan Banteng, dan Taman Maju Bersama menciptakan ruang hijau yang nyaman untuk rekreasi warga. Peningkatan ruang terbuka hijau ini membantu mengurangi polusi udara dan mempercantik kota.

3.3. Program Kampung Iklim

Program Kampung Iklim melibatkan masyarakat dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah, menanam pohon, dan mengelola sampah secara mandiri.


4. Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Sosial

Pelayanan publik menjadi perhatian besar dengan sejumlah program inovatif seperti:

4.1. Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus

Program ini diperluas untuk memberikan bantuan pendidikan kepada siswa dari keluarga kurang mampu hingga tingkat perguruan tinggi.

4.2. Kartu Lansia Jakarta (KLJ)

Program ini memberikan bantuan keuangan kepada warga lansia yang membutuhkan, memastikan mereka mendapatkan akses layanan kesehatan dan kesejahteraan.

4.3. Rumah DP 0%

Salah satu program unggulan Anies adalah pembangunan rumah dengan uang muka 0% untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini dirancang untuk mengurangi kesenjangan akses terhadap perumahan layak di Jakarta.


5. Tantangan dan Kritik

Seperti setiap pemimpin, Anies Baswedan juga menghadapi tantangan dan kritik dalam menjalankan program-programnya. Beberapa isu yang menjadi sorotan antara lain:

  • Banjir Jakarta: Meskipun ada perbaikan, banjir musiman tetap menjadi masalah besar setiap tahun.
  • Kemacetan Lalu Lintas: Kemacetan masih menjadi tantangan utama meskipun ada pengembangan transportasi umum.
  • Kontroversi Proyek Reklamasi: Kebijakan penghentian dan pengelolaan lahan reklamasi sempat memicu perdebatan politik dan hukum.

Kesimpulan

Jejak pembangunan Anies Baswedan di Jakarta mencakup berbagai proyek besar yang telah mengubah wajah ibu kota. Transformasi yang terjadi tidak hanya melibatkan pembangunan fisik, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas hidup warganya melalui program-program inovatif. Meski menghadapi berbagai tantangan, warisan pembangunan yang ditinggalkan akan tetap menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan Jakarta menuju kota yang lebih modern, inklusif, dan ramah lingkungan.